Cara Kerja Irigasi Tetes

Sistim irigarsi tetes ini bekerja dengan melalui beberapa tahapan,:

• Air di pompa dari sumber menggunakan Pompa Air dari salah satu atau beberapa sumber seperti sumur, sungai, atau reservoir ( bisa juga dari custom water tank yang telah disiapkan untuk menampung air dari satu atau banyak sumber air yang tersedia )
• kemudian air disalurkan melalui filter air untuk mencegah penyumbatan pipa pada plumbing system.
• Air dialirkan ke pipa utama lalu ke pipa lebih kecil atau bersifat lateral, penerapan design plumbing system yang baik diperlukan dalam hal ini.
• Melalui emitter, air diteteskan langsung ke sekitar akar tanaman.
• Proses ini bisa dikendalikan manual atau menggunakan smart water controller yang terkonsep dalam smart water management system.

Manfaat Drip Irrigation

Efisiensi Air Tinggi

• Mengurangi penguapan karena air langsung ke akar
• Hemat hingga 30–50% dibanding irigasi tradisional

Meningkatkan Hasil Panen

• Tanaman mendapat kelembaban optimal secara konsisten
• Pertumbuhan lebih sehat dan produktivitas meningkat

Mengurangi Gulma dan Penyakit

• Karena air hanya diberikan di area akar, pertumbuhan gulma berkurang
• Daun tetap kering sehingga menekan risiko jamur.

Fleksibel untuk Berbagai Lahan

• Cocok untuk lahan datar maupun miring
• Bisa digunakan di tanah pasir, lempung, atau tanah keras

Efisiensi Pupuk

Dapat menerapan sistim Fertigation, ( pencampuran pupuk pada saluran air irigasi ) sehingga nutrisi langsung terserap pada akar tampa terbuang.

Contoh Penggunaan

Berikut beberapa contoh penggunaan atau pengaplikasian sistem irigasi tetes.

• Hortikultura: Sayuran ( tomat, cabai, selada ), buah-buahan ( melon, semangka, jeruk ).
• Perkebunan: Kopi, teh, kelapa sawit.
• Tanaman Hias & Greenhouse: Sistem otomatis menjaga kelembaban konsisten.
• Pertanian Lahan Kering: Efektif untuk daerah dengan ketersediaan air terbatas.